News

20/recent/ticker-posts

Karena Upah Tak Jelas, Sejumlah Relawan Dapur Makan Bergizi Gratis di Sumenep Mundur

Karena Upah Tak Jelas, Sejumlah Relawan Dapur Makan Bergizi Gratis di Sumenep Mundur
Lintas Nusantara -
Beberapa relawan yang bekerja di dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep terpaksa mengundurkan diri karena adanya ketidakpastian terkait upah yang akan mereka terima. 

Empat relawan yang bertugas di bagian pencuci kotak makan memutuskan untuk berhenti, menyisakan hanya 12 orang dari sebelumnya 16 orang yang bertugas di bagian tersebut.

Salah seorang relawan yang enggan diungkap identitasnya mengatakan bahwa pekerjaan di dapur MBG cukup berat. Walaupun ada pembagian tugas seperti menyiapkan bahan makanan, memasak, menyajikan, dan mengantar makanan, bagian mencuci kotak makan dianggap paling menantang. 
"Jadwal kerja di dapur sangat padat. Untuk relawan pencuci kotak makan, mereka bekerja mulai pukul 13.30 WIB hingga 01.00 WIB. Sementara itu, bagian masak mulai pukul 01.00 WIB sampai 10.00 WIB, dan relawan yang menyiapkan bahan makanan bekerja mulai pukul 15.00 WIB hingga 02.00 WIB," ujarnya.

Selain itu, relawan juga mengeluhkan tidak adanya jatah makan yang layak. Beberapa dari mereka bahkan harus mengandalkan sisa makanan yang ada. Ketidakjelasan mengenai upah yang akan diterima pun semakin memperburuk situasi. 

Para relawan merasa kebingungannya semakin bertambah karena tidak adanya kontrak kerja dan tidak ada informasi pasti tentang besaran upah yang dijanjikan.

Kepala SPPG Sumenep, Mohammad Kholilurrahman, mengonfirmasi bahwa beberapa relawan telah mundur. Ia menjelaskan bahwa karena status relawan tidak terikat kontrak, para relawan yang ingin berhenti dapat melakukannya kapan saja. "Memang status mereka sebagai relawan, jadi tidak ada kontrak kerja. Siapa pun yang ingin berhenti, silakan saja," kata Kholilurrahman.

Meski begitu, Kholilurrahman menambahkan bahwa pihaknya tetap akan memberikan upah kepada para relawan, meskipun penghitungan upah dilakukan per hari dan pembayaran dilakukan setiap bulan. Namun, ia enggan mengungkapkan angka pasti mengenai besaran upah yang diterima oleh relawan.

Kondisi ini menjadi perhatian karena program MBG bertujuan untuk memberikan makanan bergizi bagi masyarakat, sehingga masalah terkait kesejahteraan relawan diharapkan bisa segera diatasi demi kelancaran program tersebut. (ai)

Posting Komentar

0 Komentar